pagi itu sambil ku lantunkan tembang cinta, ku pandangi potret wajahmu dalam ponselku,,
beriring gitar klasik kuciptakan musik sederhana sebagai pengusir sepi yg enggan berkelana,,
bertambah syahdu ketika langit mulai teteskan peluh membasuh bumiku yg lusuh,,
terbitkan aroma alam yg ingin sekali kugenggam bersama rindu yg ku tanam,,
jari jemariku mulai petik senar tersaji ciptakan melodi harmoni,,
lambai lambaikan dedaunan yg seakan ikut menari,,
lenggak lenggok kesana kemari riang tak bertepi,,
ahhh,,,
lekat sekali persinggahanku enggan ku berdiri sekedar meluruskan kaki,,
sementara matahari mulai berlari meninggalkan pagi sendiri tanpa seberkas hati,,
aku masih bertepi di sudut teras rumahku,,
ku renungi diri,
perlahan namun pasti ku yakini semua rindu akan menepi,,
hanya sabar yg mungkin kan ku pendar agar cinta tak lekas pudar,,
dan semua getar cinta yg kau rasa tetaplah nyata meski kita terpisah bermil mil jaraknya,,
biarlah,,
biarkan semua membatu di lubuk terdalam atau biarkan membeku di atas awan,,
jadikan semua abadi tanpa harus sedetikpun terlewati..
dan tentangmu,
sebuah tanyaku, antara khayal dan nyatamu tak henti ku kais hingga titis,
menjadikan pasir ipis sebuah permata yg layak ku takhsis,
bukan untukmu,
bukan untuk siapa,
tetapi untukku, untuk semua harapku, karena ku menginginkannya,,
dan sang pagi akan menjadi saksi bisu cinta suci ini,,
betapa ku tahtakan jasadmu diatas latah diri,,
bersimbolkan lagu sendu layaknya jiwa jiwa yg sedang merindu,,
beradu debur emosi nurani terpadu hingga melindu lindu,,
lahirkan ribuan inspirasi yg kemudian ku bingkai lagi dalam sebuah ode,,
@ dedikasi untuk bidadari khayalku,
dari sumbing tercinta, pusara kota kecilku yg selalu dihati..

(^o^) yank, kmu pasti jualan gula ya? tau ga sih, manis bgt kmu tuh, yank, kamu mantan pelari ya? susahnya aq ngejar cintamu, yank, kmu pernah jd tukang parkir ya? kok rasanya aku pengen parkir dihatimuuuu terus, yank, kmu pernah jd tukang las ya? betapa hebatnya kmu bisa nyambung hatiku yg patah, yank, kmu bawa kulkas ya kmana2, adem bgt tau hatiku saat aq lhat wajahmu, yank, jangan2 kmu ne polwan ya? sadar ga sadar hatiku telah kamu tilang, you know, (^^,) ~sedikit ngegombal~ wkwkwk
Cari Blog Ini
Kamis, 17 Februari 2011
bidadari lereng sumbing (lembar satu)
sore itu ketika mega mulai merambah merah, aku teringat akan sosok yg kuselip nama di setiap nafas kulepas,
sambil telanjang kaki lincah berjalan ku di pematang sawah, bahkan berlari diatas segala duri yg mengancam diri,
benamkan diri untuk sebuah lamunan indah hapsara untuk hapsarinya,
tak kurasakan semua petaka yg telah tercipta sekian lama, terselimuti cinta baru yg perlahan menggangguku,
tak heran jika aku kembali memikirkannya,
sosok mungil disebrang nirwana telah mengukir aksara asmara di pelepah dada,
hapuskan jutaan nama yg dulu pernah mengabadi bersamanya,,
salahkah aku bila ku merindukannya??
atau pantaskah aku merindukannya??
sesaat ku terawang kembali wajahnya, samar namun tak pudar,,
dari lereng arga pesonanya lahir laksana tetes hujan biaskan pelangi jingga,,
mengukir untuk segala fikir dalam takdir yg menghilir,
ayu wajahnya butakan warna sang sumba raih wicitra kusuma lainnya,
dalam banyak tanya para jiwandana, siapa dia??
adalah gerangan ia wanita rajut pesona, lereng sumbing tercinta,
hmmmm,,,
tiba tiba aku sadar dari lamunan indah itu,,
tidak,,,
tidak,, kataku,,
siapa aku??
kerdil tiada bertahta menggigil karena nasibnya,
dan ribuan jari dari segala arah benakku menudingku seraya menertawakanku,,
aku semakin tertekuk lutut,,
tak kuasa berontak meski sedikit gerak,
tak kuasa teriak meski terdesak,
membuat semakin aku melemah dan pasrah,
hingga ku berbisik lirih membuih,
apakah cinta hanya untuk si tampan dan si kaya,.
lalu bagaiman dengan orang orang sepertiku ini..
sudahlah,
ahhhh..
rupanya petang telah datang dengan kesemenawanannya,
dan aku harus berbalik arah, hinggap di rumah menunggu surya kembali menyapa ramah,
dan tentang anganku,
biarlah mengalir seperti air saja,,
dimana dia ada disitu dia akan berbentuk,,,
@ dedikasi untuk bidadari khayalku,
dari sumbing tercinta, pusara kota kecilku yg selalu dihati..
sambil telanjang kaki lincah berjalan ku di pematang sawah, bahkan berlari diatas segala duri yg mengancam diri,
benamkan diri untuk sebuah lamunan indah hapsara untuk hapsarinya,
tak kurasakan semua petaka yg telah tercipta sekian lama, terselimuti cinta baru yg perlahan menggangguku,
tak heran jika aku kembali memikirkannya,
sosok mungil disebrang nirwana telah mengukir aksara asmara di pelepah dada,
hapuskan jutaan nama yg dulu pernah mengabadi bersamanya,,
salahkah aku bila ku merindukannya??
atau pantaskah aku merindukannya??
sesaat ku terawang kembali wajahnya, samar namun tak pudar,,
dari lereng arga pesonanya lahir laksana tetes hujan biaskan pelangi jingga,,
mengukir untuk segala fikir dalam takdir yg menghilir,
ayu wajahnya butakan warna sang sumba raih wicitra kusuma lainnya,
dalam banyak tanya para jiwandana, siapa dia??
adalah gerangan ia wanita rajut pesona, lereng sumbing tercinta,
hmmmm,,,
tiba tiba aku sadar dari lamunan indah itu,,
tidak,,,
tidak,, kataku,,
siapa aku??
kerdil tiada bertahta menggigil karena nasibnya,
dan ribuan jari dari segala arah benakku menudingku seraya menertawakanku,,
aku semakin tertekuk lutut,,
tak kuasa berontak meski sedikit gerak,
tak kuasa teriak meski terdesak,
membuat semakin aku melemah dan pasrah,
hingga ku berbisik lirih membuih,
apakah cinta hanya untuk si tampan dan si kaya,.
lalu bagaiman dengan orang orang sepertiku ini..
sudahlah,
ahhhh..
rupanya petang telah datang dengan kesemenawanannya,
dan aku harus berbalik arah, hinggap di rumah menunggu surya kembali menyapa ramah,
dan tentang anganku,
biarlah mengalir seperti air saja,,
dimana dia ada disitu dia akan berbentuk,,,
@ dedikasi untuk bidadari khayalku,
dari sumbing tercinta, pusara kota kecilku yg selalu dihati..
harusnya itu sempurna
kau bintang indah disurgamu bersemayam,,
tak mampu ku petik, taklukan sempurnanya,,
birunya langit malam ini membawaku terbang kedalam mimpiku,,
hingga kini ku tersesat merasakan cinta yg tak pernah bisa ku rasa,,
tlah aku sadari aku tiada sempurna,,
tlah aku sadari hidup ini hanya untuk sementara,,
aku tak mengerti mengapa ini tlah terjadi,,
aku yakini cinta ini takkan pernah bisa ku miliki,,
bisakah ku mengerti,,??
bisakah kulupakan semua,,??
seharusnya aku bisa merasakan cinta ini sempurna,
seandainya engkau bukanlah bintang kecilku,
kupastikan semua kan ku jadikan indah,,,
coba ku hempaskan rasa yg kini ku rasakan dalam hati,,
coba ku lepaskan segala hasrat,,
karena dirimulah jawab dari semua tanya,,
dan aku hanya bisa mengucap
"inilah hati yg takkan mati, meski tersepi dari semua rasa ini"
dan aku akan terus berlari demi sebuah mimpi,,
tak mampu ku petik, taklukan sempurnanya,,
birunya langit malam ini membawaku terbang kedalam mimpiku,,
hingga kini ku tersesat merasakan cinta yg tak pernah bisa ku rasa,,
tlah aku sadari aku tiada sempurna,,
tlah aku sadari hidup ini hanya untuk sementara,,
aku tak mengerti mengapa ini tlah terjadi,,
aku yakini cinta ini takkan pernah bisa ku miliki,,
bisakah ku mengerti,,??
bisakah kulupakan semua,,??
seharusnya aku bisa merasakan cinta ini sempurna,
seandainya engkau bukanlah bintang kecilku,
kupastikan semua kan ku jadikan indah,,,
coba ku hempaskan rasa yg kini ku rasakan dalam hati,,
coba ku lepaskan segala hasrat,,
karena dirimulah jawab dari semua tanya,,
dan aku hanya bisa mengucap
"inilah hati yg takkan mati, meski tersepi dari semua rasa ini"
dan aku akan terus berlari demi sebuah mimpi,,
mendung kelabu
nanar jiwaku memberontak ruang dan waktu,,
merona legam puing asa berjelaga sendu,,
lelah ku bersembunyi di antara rindu dan cemburu,,
terpendam bermil mil aku terasing dari sesebaanmu,,
ternyata jingga telah berlabuh,,
runtuhkan terang berjubah gaduh,,
endap aku untuk noda tak berbasuh,,
hingga hening berujung rusuh,,
apalah daya ku bukan anggabaya,,
kuasa mengidung tanpa senandung,,
merekahlah yoga untuk waskita,,
sirnakan pilu yg masih merundung,,
adalah dusta saat ku bilang benci,
sementara hati terus mencintai,
adakah engkau mampu tegarkan sendi,
ketika ku mulai lemah tuk berdiri,,,,,,,,
@putri mimpi
merona legam puing asa berjelaga sendu,,
lelah ku bersembunyi di antara rindu dan cemburu,,
terpendam bermil mil aku terasing dari sesebaanmu,,
ternyata jingga telah berlabuh,,
runtuhkan terang berjubah gaduh,,
endap aku untuk noda tak berbasuh,,
hingga hening berujung rusuh,,
apalah daya ku bukan anggabaya,,
kuasa mengidung tanpa senandung,,
merekahlah yoga untuk waskita,,
sirnakan pilu yg masih merundung,,
adalah dusta saat ku bilang benci,
sementara hati terus mencintai,
adakah engkau mampu tegarkan sendi,
ketika ku mulai lemah tuk berdiri,,,,,,,,
@putri mimpi
tentang rinduku
ronta hati lirih sarat perih,
ku bungkam biar semua rintih,
asal keluh kian kan luruh,
tiada gaduh ku dalam mengaduh,
tiadalah kata pemberontakan ku simpan,
karena telah semuanya aku uraikan,
di tepian telaga rindu yg beku,
aku terkapar menunggu,
kugambar sisa sisa wajahmu dalam tenang air bengawan,
ku raih sedalam dalamnya telaga jiwamu yg perawan,
sia sia tertawan,,
semua sia sia pancaran kasih sayangku yg tiada terdulang,
apakah engkau merasakan semua keluh kesah?
dalam malam yg kian memelukku payah,
aku berontak dari segala pusara ingin yg latah,
lalu tertunduk layaknya jiwa jiwa yg lelah,
ribuan pasang cakar serigala dari sepi datang mencabik cabik langit hatiku,
sebagai gambaran tembang peraduan bagi insan yg rindu,
ku ciptakan lagi keheningan diatas malam rupuh,
bersama sebentuk rindu yg kian meranum,
ruang cinta yg kulestarikan terlepas dari jangkauan,
berbendung semua waktu masa lalu yg telah berantakan,
saat semua telah tertidur dalam,
dan aku masih mengukir asa untuk laju sebuah perjalanan kemudian,
~teruntukmu yg selalu aku rindu~
ku bungkam biar semua rintih,
asal keluh kian kan luruh,
tiada gaduh ku dalam mengaduh,
tiadalah kata pemberontakan ku simpan,
karena telah semuanya aku uraikan,
di tepian telaga rindu yg beku,
aku terkapar menunggu,
kugambar sisa sisa wajahmu dalam tenang air bengawan,
ku raih sedalam dalamnya telaga jiwamu yg perawan,
sia sia tertawan,,
semua sia sia pancaran kasih sayangku yg tiada terdulang,
apakah engkau merasakan semua keluh kesah?
dalam malam yg kian memelukku payah,
aku berontak dari segala pusara ingin yg latah,
lalu tertunduk layaknya jiwa jiwa yg lelah,
ribuan pasang cakar serigala dari sepi datang mencabik cabik langit hatiku,
sebagai gambaran tembang peraduan bagi insan yg rindu,
ku ciptakan lagi keheningan diatas malam rupuh,
bersama sebentuk rindu yg kian meranum,
ruang cinta yg kulestarikan terlepas dari jangkauan,
berbendung semua waktu masa lalu yg telah berantakan,
saat semua telah tertidur dalam,
dan aku masih mengukir asa untuk laju sebuah perjalanan kemudian,
~teruntukmu yg selalu aku rindu~
agar engkau mengingatku
susuri seringai kelu wajahmu,
tak ada jawab untuk sebuah tanyaku,
apa dayaku terbius jelita hati dan bagusnya perangaimu,
hingga seakan menjadi lunglai terbius sayu,
waktu kian berlari, tak jua jejakkan pasti
galau meraja putih dalam titian ku mengukir kasih,
kutatap kembali langit malam ini,
hanya sunyi getarkan imaji,
ada apa dengannya,
buyarkan aksara tak terejawantah dibalik sebuah enigma,
ada apa denganku,
terbujur bisu dalam dilema jutaan candu asmaramu,
lalu apa lagi bila memang saling suka??
ku malaikatkanmu selalu dalam perjuanganku!!
atau ku harus tinggalkan hati untuk sebuah caci??
kemudian di endus murka sang barata!!
sisa sisi susut terenggut abrasikan sudut akal sehat,
ku nanti fajar mempesona emaskan mega buta,
tobatkan pujangga yg kadang dusta akan cinta,
cairkan emosi untuk sebuah fakta yg berbeda,
tak sangka tak nyana hanyalah usia dewasakan kita,
namun usia bukankah hanya sebuah bilangan saja?
ahhh,, entah,,
kelam ku terawang sepenggal nafas malam yg kian samar,
biarlah,
perbedaan bukanlah akhir segalanya,
dan sang pelangi indah karena bedanya,
bahkan masih ku ukir lagi bait perbait dalam odeku untukmu,
mahligaikan harimu dari sebuah jiwa yg layu,
agar engkau selalu mengingatku,, ^_^
@pelangi misteriku
~senandung simfoni merdu untuk jiwaku~
tak ada jawab untuk sebuah tanyaku,
apa dayaku terbius jelita hati dan bagusnya perangaimu,
hingga seakan menjadi lunglai terbius sayu,
waktu kian berlari, tak jua jejakkan pasti
galau meraja putih dalam titian ku mengukir kasih,
kutatap kembali langit malam ini,
hanya sunyi getarkan imaji,
ada apa dengannya,
buyarkan aksara tak terejawantah dibalik sebuah enigma,
ada apa denganku,
terbujur bisu dalam dilema jutaan candu asmaramu,
lalu apa lagi bila memang saling suka??
ku malaikatkanmu selalu dalam perjuanganku!!
atau ku harus tinggalkan hati untuk sebuah caci??
kemudian di endus murka sang barata!!
sisa sisi susut terenggut abrasikan sudut akal sehat,
ku nanti fajar mempesona emaskan mega buta,
tobatkan pujangga yg kadang dusta akan cinta,
cairkan emosi untuk sebuah fakta yg berbeda,
tak sangka tak nyana hanyalah usia dewasakan kita,
namun usia bukankah hanya sebuah bilangan saja?
ahhh,, entah,,
kelam ku terawang sepenggal nafas malam yg kian samar,
biarlah,
perbedaan bukanlah akhir segalanya,
dan sang pelangi indah karena bedanya,
bahkan masih ku ukir lagi bait perbait dalam odeku untukmu,
mahligaikan harimu dari sebuah jiwa yg layu,
agar engkau selalu mengingatku,, ^_^
@pelangi misteriku
~senandung simfoni merdu untuk jiwaku~
Langganan:
Postingan (Atom)