terhenti sejenak langkahku,,
Kujumpai mentari senja pergi seperti memeluk bebukitan,
menggantung jubah emas dalam mega mega putih di ujung ku memandang,
hiliran senyawa pelangi semakin sarat ilusi.
hingga memaksa bidadari turun untuk saksi keindahannya.
kudapati air bengawan, dan sedikit kuusapkan muka ini.
Tampaknya sore begitu hangat menyapa alam yang masih bersahabat.
jelang petang aku masih memandang, remang tak menghalang saat lamunan masih melayang,
terawang dalam kelam meratapi hati yang kian temaram.
terusik lagi kenangan indah saat kita masih habiskan hari,
jejak langkahmu masih hangat terasa,
meski entah berapa purnama kau telah melangkah.
bergemuruh indraloka terkidung sangsakala adiluhung,
terdentang bait indah candra sengkala.
aku merintih habiskan peluh bermunajat jumpai trihabsariku,
malam tiba, dan sang mentari berlalu dari hadapanku,
akulanjutkan kembali melangkah bersama rembulan,
takkan pernah lelah endusi jejakmu walau kian sayu,

(^o^) yank, kmu pasti jualan gula ya? tau ga sih, manis bgt kmu tuh, yank, kamu mantan pelari ya? susahnya aq ngejar cintamu, yank, kmu pernah jd tukang parkir ya? kok rasanya aku pengen parkir dihatimuuuu terus, yank, kmu pernah jd tukang las ya? betapa hebatnya kmu bisa nyambung hatiku yg patah, yank, kmu bawa kulkas ya kmana2, adem bgt tau hatiku saat aq lhat wajahmu, yank, jangan2 kmu ne polwan ya? sadar ga sadar hatiku telah kamu tilang, you know, (^^,) ~sedikit ngegombal~ wkwkwk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar