
dalam sebuah gurat peristiwa ketika hening tiada lagi arti,
dan gaduh hanyalah aduhan lusuh tak berbasuh,
ketika semua cinta hanya tertuju pada satu nama,
ketika tiada lagi logika yg mampu membaca,
adalah satu cinta dalam barisan cerita baru,
tentang sebuah rindu yg membelenggu leherku,
menggenta ronta hati yg sia sia,
tanpa hadirmu kekasihku dalam setiap inginku,,
apakah engkau tau?
rindu ini slalu menyiksa ketika malam datang menyapaku,,
seolah ia menertawakanku,
saat melihat tubuhku tak mampu berlalu dari jerat bayangmu,,,
ahhh,,,
apakah kau tak mendengar saat kupanggili namamu?
yg indah,
yg merekah layaknya mawar merah,
yg mampu meracuni semua aliran darah,
kemudian aku terkapar dalam kerinduan malam ini,,,
dalam rintih lirih berbisik dinding dinding langit ditelingaku,
"kuatkan hatimu, semua rindumu terdengar olehku"
"lihatlah diluar sana,,"
"rona cerah cahaya rindumu terlukis jelas dan nyata,,"
ku hanya meng-iya saja,
karena hati ini memang nyata,
dan semua tentang rindu kita adalah barisan doa yg tercipta,
maka,
harus kau pahami,
bahwa cintaku bukanlah tanda tanya (??????)
@RJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar